Link 1
Download Via Google Drive
Dua properti air laut yang terpenting adalah temperatur dan salinitas (konsentrasi garam terlarut), karena keduanya mempengaruhi densitas yang merupakan faktor utama yang membangkitkan pergerakan vertikal air laut.
Densitas air laut I ormal akan bertambah terhadap kedalaman. Jika densitas permukaaan air lebih tinggi daripada densitas air di bawahnya maka terjadi kondisi grafitasi tidak stabil dan air permul‹aan akan turun/tenggelam. Di daerah kutug, densitas perr»ukaan air dapat bertambah dengan dua cara : pertama dengan pendinginan langsung baik jika es bersentuhan dengan air atau jika angin dingin melewati es ; kedua dengan pembentukan es laut yang mengekstrak air dan melepaskan air laut dengan salinitas tinggi dan densitas yang bertambah. Arus dingin yang berat pada sirkulasi dalam terjadi akibat turunnya air yang berat di daerah kutub. Di lintang rendah, air asin yang berat di daerah kutub. Di lintang rendah, air asin yang berat dihasilkan oleh penguapan yang berlebihan yang mendapat bantuan dari angin yang kuat seperti pada musim dingin di mediteranian.
1. RADIASI MATAHARI
Radiasi matahari didominasi oleh ultraviolet, panjang gelombang visible dan panjang gelombang yang mendekati infra merah. Rerata radiasi hanya sekitar 70 % yang rnencapai bumi yang menembus atmosfer. Sekitar 30 % (rerata) dikembalikan ke angkasa oleh awan dan partikel debu. 70 % tersebut adalah
17% diserap atmosfer; 23 % sampai ke permukaan sebagai difusi cahaya siang hari; 30 % sampai ke permukaan sebagai sinar matahari langsung. Sebagian besar radiasi ultraviolet diserap dalam lapisan ozon ( !angit yang tidak berawan terlihat biru karena sebaran panjang gelombang pendek oleh molekul-molekul gas atmosfer).
Radiasi yang benar-benar sampai ke permukaan bumi, yang disebut insolasi, tidak semuanya diserap. Persentase insolasi yang dikembalikan oleh permukaan dseubut albedo permukaan tersebut. Lihat tabel 2.1.
dimana menunjukkan bahwa selubung es kutub hanya menyerap sedikit insolasi. Gelombang dan ripple dapat meningkatkan albedo air, tetapi umumnya lebih sedikit dari permukaan daratan. Waktu dalam hari juga
mempengaruhi albedo (terutama air es, atau salju) karena semakin pendek sudut datang radiasi maka semakin besar jumlah yang akan dikembalikan.
Beberapa radiasi dikembalikan dari permukaan bumi diserap atmosfer dan kemudian memanaskannya. Permukaan juga dipanaskan oleh radiasi yang diserap dan sebaliknya membalikkan kembali radiasi infra merah dan gu°Iombang panjang.
Variasi diurnal (harian) temperatur di darat biasanya diukur dalam derajat tetapi di lautan jumlahnya tidak lenih tinggi dari beberapa derajat kecuali di perairan yang sangat dangkal.
1. DISTRIBUSI TEMPERATUR PERMUKAAN
Intensitas insolasi tergantung terutama pada sudut dimana sinar matahari mengenai permukaan dan distribusi temperatur di permukaan bumi yang bervariasi terhadap lintang dan musim karena sumbu permukaan bumi mengikuti orbitnya mengitari matahari. Di sepanjang ekuator terjadi insolasi maksimum yaitu pada ekuinoks Maret dan September, ketika \vatahari berada tepat di atas kepala yaitu pada tengah hari. Insolasi tetap tinggi di daerah ekuator untuk bulan-bulan yang lain pada tahun tersebut. Pada tengah hari matahari berada tepat di atas kepala di sepanjang Tropis Cancer dan Capricon pada soltice Juni dan Desember, sehingga lintang menengah menerima insolasi maksimum pada musim panas dan insolasi minimum pada musim dingin. Di kutub terdapat insolasi hanya selama setengah tahun, dimana cerah seharian penuh pada musim panas dan g•Iap seharian pada musim dingin.
Sebelum perkembangan teknologi satelit baru, sulit untuk mengamati perubahan temperatur permukaan laut suatu daerah yang luas secara rr. usiman. Dengan adanya satelit dengan sensor infra merah, memungkinkan pengukuran perubahan temperatur permukaan laut musiman dan tahunan dalam skala global. Sensitivitas dan ketepatan pada sensor adalah dalam orde + 0.01 °C atau lebih baik dan ketepatannya bertambah tiap waktu dengan adanya koreksi untuk faktor- faktor seperti kondisi permukaan laut (halus atau kasar) dan jumlah air yang menguap ke atmosfer (uap air diserap radiasi infra merah). Informasi dapat diperoleh dengan berbagai cara dan untuk bermacam tujuan oseanografi yang penting seperti variasi temperatur permukaan laut dan bukannya harga absolutnya.
Hal yang perlu diingat adalah bahwa informasi ini hanya untuk permukaan laut. Peralatan yang berbasis astelit tidak atau belum dapat menemukan hubungan struktur temperatur dengan kedalaman lautan.
Transfer Panas dan Air di Sepanjang Batas Udara — Laut
Temperatur permukaan laut tergantung pada insolasi, dan penentuan jumlah panas yang kembali diradiasikan ke atmosfer. Semakin panas permukaan maka semakin banyak radiasi bal iknya. Panas juga ditransfer di sepanjang permukaan laut melalui konduksi dan konveksi serta pengaruh penguapan.
Konduksi dan konveksi
Jika permukaan laut lebih panas dari udara di atasnya maka panas dapat ditransfer dari laut ke udara. Biasanya permukaan laut lebih panas dari udara Giatasnya sehingga terciapat sejumlah panas
yang hilang dari laut melalui konduksi. Kehilangan tersebut relatf tidak penting untuk total panas lautan dan pengaruhnya dapat diabaikan kecuali untuk pencampuran konveksi oleh angin yang
memindahkan udara hangat dari permukaan laut.
Penguapan
Penguapan (transfer air ke atmosfer uap air) adalah mekanisme utama dimana laut kehilangan panasnya yaitu sekitar beberapa megnitud dibandingkan yang hilang melalui konduksi dan pencampuran konvektif.
2. DISTRIBUSI TEMPERATUR TERHADAP KEDALAMAN
Pengukuran temperatur di permukaan laut dan di bawahnya tidak dapat dilakukan sebelum adanya termometer di awal abad ke-17. Pertama kali pengukuran temperatur, dilakukan pada sampel air yang diambil dalam wadah besi atau kanvas dari air atau kanvas dari air permukaan. Diketahui bahwa temperatur berkurang terhadap kedalaman tetapi pengukuran yang tepat untuk temperatur bawah permukaan hanya dapat dilakukan bila termometer dilindungi dari tekanan permukaan dan mampu merekam temperatur Indonesia situ yang diciptakan pada pertengahan ahad ke-19 tidak lama sebelum pelayaran HMS Challenger. Sekarang, temperatur air laut diukur dengan termistor dan rekaman yang kontinyu secara vertikal dan lateral sudah menjadi prosedur rutin dalam oseanografi.
Panjang gelombang yang lebih pendek / rendah yang dekat warna biru dalam spektrum visibel, menembus lebih dalam dibandingkan panjang gelombang yang lebih tinggi / jauh.
Related Posts