v Strategi Investasi dan Pemanfaatan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan
Berdasarkan nilai ICOR, pariwisata bahari dan perikanan memiliki nilai yang kecil di bandingkan dengan 5 (lima) sub-bidang lainnya, yaitu : Jasa kelautan lainnya, Transportasi/Angkutan laut, Industri Bahari, Pertambangan, dan Bangunan Kelautan. Nilai ICOR perikanan dan pariwisata bahari yang kecil ini berarti mempunyai resiko yang kecil dalam pengembangan investasi. Oleh karena itu, strategi investasi dan pemanfaatan sumber daya kelautan dan perikanan hanya memfokuskan pada dua sub-bidang ini.
(a) Perikanan
Untuk perikanan tangkap, strategi yang diterapkan adalah : (1) hanya diperbolehkan pada WPP yang masih memiliki potensi dengan memperhatikan kelestarian sumber daya perikanan (total alowable catch 5,2 juta ton per tahun); (2) Jenis sumber daya perikanan yang memiliki peluang untuk dimanfaat kan adalah pelagis besar, pelagis kecil, udang, dan cumi-cumi; (3) pengembangan pemanfaatan sumber daya ikan diarahkan pada wilayah laut di atas 12 mil (ZEEI); (4) dilaksanakan rasionalisasi jumlah armada dan relokasi wilayah penangkapan, serta optimalisasi pengelolaan perikanan; (5) Pengembangan perikanan budidaya diarahkan kepada budidaya yang
memiliki nilai ekonomi tinggi seperti: udang, kerapu, kakap, rumput laut, bandeng, ikan hias, mutiara, kerang-kerangan, nila, emas, gurame, dan patin; mengingat potensi lahan tambak, kolam, dan perairan laut nasional masih besar; (6) peningkatan produksi dalam rangka pemenuhan protein hewani, serta peningkatan nilai tambah produk perikanan.
Peluang Pengembangan Pemanfaatan Sumberdaya Perikanan berdasarkan WPP
(wilayah pengelolaan perikanan)
(b) Pariwisata Bahari
Strategi pengembangan pariwisata bahari yang diterapkan, mencakup: (1) mengembangkan investasi untuk sarana, prasarana, dan fasilitas pendukung lainnya yang berwawasan lingkungan; (2) melibatkan masyarakat lokal dalam pengelolaan, serta mengembangkan nilai-nilai asli budaya masyarakat lokal; (3) mengembangkan keragaman aktivitas wisata, dan paket-paket wisata terpadu/spesifik dan ekslusif; (4) meningkatkan promosi dan pemasaran, (5) meningkatkan koordinasi sektoral dan lintas sektor serta meningkatkan kerjasama antar negara; serta (6) mengembangkan data dan sistem informasi kawasan dan objek pariwisata
B. Strategi Pengelolaan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan
Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, strategi pengelolaan pembangunan kelautan dan perikanan disusun berdasarkan fokus rejim pengelolaan, termasuk dalam hal ini aspek desentralisasi pengelolaan. Rejim pengelolaan sumber daya kelautan dan perikanan dapat digolongkan menjadi tiga tipe, yaitu: rejim pengelolaan berbasis pemerintah (state property regime), berbasis swasta (private property regime) dan masyarakat (communal property right).
Berikut disajikan matriks pengelolaan sumber daya kelautan dan perikanan menurut sub-bidang.
Matriks Pengelolaan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan Menurut Sub-Bidang